Thursday, October 16, 2008

Menjemput Rezeki

Allah menjamin rezeki tiap hamba-Nya. Setiap makhluk hidup akan mendapatkan rezeki yang ada di bumi ini. Namun, rezeki perlulah untuk dijemput. Itu sebabnya, kita sebagai manusia harus menguasai ilmu dunia, untuk dapat menjemput rezeki ini. Dengan ilmu dunia yang kuat, kita akan kuat pula dunia, sehingga kita memiliki harta untuk menjadi sarana ibadah di jalan Allah.

Menurut sebuah hadits dalam sebuah riwayat, setelah hisab amal selesai, di pintu surga terjadi sedikit dialog antara tiga kelompok, antara orang mati syahid, ulama dan dermawan. Malaikat menawarkan yang berhak masuk surga duluan kepada orang yang mati syahid, tapi dia menolak karena keberangkatan berjuang di jalan Allah atas ajaran ulama, maka ulama lah yang lebih berhak. Kemudian ulama pun menolak, karena kelapangannya mengajar ilmu, termasuk kepada si syahid karena tersedianya sarana atas sedekah si dermawan. Akhirnya, dermawan-lah yang masuk lebih dahulu.

Dari kisah ini maka seyogyanya kita sebagai muslim mampu bangkit dan berikhtiar mencari rezeki yang halal sebanyak-banyaknya, sehingga kita dapat mensedekahkan rezeki itu kepada saudara-saudara kita kaum dhuafa, sehingga kita dapat mendukung syiar Islam. Apabila dunia ini hanya sementara, maka harta kita dapat menjadi investasi kita untuk akhirat kelak yang tak ternilai harganya. Ada hadits juga yang menyatakan bahwa Rasulullah pernah berkata bahwa, bersedekah dengan sebutir kurma pun sudah sangat besar nilainya dan dapat menjadi amalan yang tinggi nilainya. Tentu ikhlas menjadi syarat nya. Apabila sebutir kurma dengan keikhlasan begitu besar nilai-Nya di sisi Allah, bagaimana dengan harta yang lebih besar? Subhanallah. Marilah kita berjuang terus untuk menegakkan dien kita ini dengan dukungan yang nyata, dengan umat Islam yang sejahtera..

Menurut riwayat pula, Nabi Muhammad pun di masa mudanya sangat pandai berdagang, sehingga saat beliau menikahi Siti Khadijah, maharnya adalah berupa seratus ekor unta. Di mana nilai unta saat itu adalah kira-kira setara dengan sebuah mobil. Katakanlah bila nilai mobil itu Rp 80 juta saja per buah, maka 100 ekor unta berarti senilai 100 mobil, atau Rp 8 milyar. Tentu ini menjadi suri tauladan bagi kita, agar kita dapat menjadi muslim dan mu’min yang cerdik dalam mencari harta, untuk kemudian kita belanjakan harta tersebut di jalan Allah…

Sunday, October 12, 2008

Melihat Hidup Dengan Hati Yang Bening

Jika hati kita milik-Nya, maka bukankah seharusnya mudah bagi kita untuk memohon kepada Rabb agar hati kita dibeningkan dan dijernihkan, sehingga seluruh masalah hidup di dunia dapat dilihat dengan tenang, dan dicarikan solusinya dengan penuh khidmat?

Jika hati kita memang milik-Nya, bukankah mudah bagi Allah untuk membalikkan hati kita dari yang resah dan tak pernah bersyukur, menjadi hati yang ikhlas, ridha, tawadhu dan selalu bernafas dalam rasa syukur?

Sungguh dunia ini hanya sementara, sehingga tidak perlulah kita berkeluh kesah mengenai dunia. Kita berikhtiar, berusaha menyempurnakan ikhtiar selalu, lalu kita dalam proses itu juga senantiasa bertawakkal. Seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam, “Sungguh unik kejadian yang menimpa seorang mukmin itu.. bila dia diberi kemudahan dan kebahagiaan, hatinya akan mengucapkan syukur kepada Allah yang memberinya kenikmatan.. bila dia diberi cobaan dan penderitaan, maka dia pun akan bersabar”..

Maka disinilah kutemukan nikmat Islam.. ternyata nikmat Islam yang ada berupa sholat, ibadah-ibadah, dzikir, serta nikmatnya berbuka puasa, terasa jauh lebih nikmat lagi apabila kepasrahan hidup kepada Allah sudah merembes, meresapi hati kita. Pernahkah anda merasakan keluh kesah karena macet? Padahal sesungguhnya macet yang menyesakkan itu dapat menjadi ladang ibadah, bila kita dapat menggunakannya untuk berdzikir, untuk mengingat-Nya, untuk berdoa kepada-Nya…

Sungguh kadang ku malu kepada diriku sendiri, betapa ku sering kalut disibukkan masalah-masalah dunia, padahal dalam Al Quran Allah telah berfirman “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku beri”. Sungguh aku sering menafikan ayat ini. Astagfirullah. Ya Rabb, ampunilah hamba-Mu yang lemah ini..

Apabila Allah begitu dekatnya dan lebih dekat dari tenggorokan kita, dan apabila kita berjalan terseok-seok mendekati-Nya dan Allah akan berlari mendekati kita, maka sirnalah segala kegalauan hati dan pikiran. Dunia terlihat menjadi karunia Rabb yang tak berbatas.. pagi ini kulihat bunga di belakang kantor, selama ini ku hanya melihatnya sebagai bunga biasa, tapi pagi ini hatiku tersentuh, ada sesuatu yang lain.. Ku berpikir, seandainya seluruh scientists dibayar untuk menciptakan tanaman dan bunga secara proses manufacturing modern, tentu tidak akan ada yang bisa… dan kuberteriak memuji kebesaran-Nya, Masya Allah, Allahu Akbat, betapa indah bunga-bunga kembang sepatu berwarna ungu itu? Dan nikmat karunia Allah yang mana pula yang akan engkau dustakan?

Bila disuruh memilih antara segunung emas dan sejumput hati yang bersyukur, tentu aku akan memilih sejumput hati yang bersyukur, yang selalu terkoneksi dengan percikan Rabb… siapalah aku ini hanya hamba yang hina dan berlumur dosa, tapi hatiku selalu terangkat manakala kudengar hadits yang menyebutkan bahwa apabila dosa kita begitu besarnya hingga menutup langitpun, Allah akan mengampuni kita bila kita bertaubat kepada-Nya… dan sungguh Allah Maha Pengampun..

Membayangkan Allah tentu ku tak kuasa melakukannya.. sebagaimana Nabi Musa Alaihis salaam yang pingsan saat akan ditunjukkan Allah, maka ku pun tak kuasa membayangkannya. Tapi ku tahu Allah ada, Allah ada lebih dekat dari urat leherku. Allah ada melihat semua tingkah lakuku. Betapa ku malu, ku sering lupa sholat, ku lalai berdzikir,… tapi hari-hari ini ku merasa ku menemukan-Nya.. Terima kasih Yaa Allah, alhamdulillahi robbil alaamin.. segala puji bagi Tuhan semesta alam…..

Ku memohon kepada Engkau Ya Allah, tingkatkanlah imanku, mudahkanlah urusan akhiratku, ingatkanlah aku untuk selalu beribadah menyembah Engkau, dan hindarkanlah aku dari api neraka, hindarkanlah dari api neraka, hindarkanlah dari api neraka… amiiin..