Monday, November 3, 2014

KETIKA ANDA DITANYA, APAKAH JAWABAN ANDA

KETIKA ANDA DITANYA, APAKAH JAWABAN ANDA

Setiap orang akan ditanya, apa yang sudah dilakukan sesuai kapasitasnya, sesuai ilmunya. Orang yang tidak hafal al-Qur'an, tentu tidak akan ditanya mengapa dulu tidak berdakwah, tidak mendakwahkan Qur'an kepada manusia. Tapi para huffadz dan muhadditsin, duhai betapa beratnya kiranya hisab mereka nanti. "Mengapa dulu engkau tak menyampaikan ayat itu padahal engkau tahu. Mengapa engkau dulu tak menyampaikan hadits itu padahal engkau mengerti." Sesuai dengan hadits yang bernada peringatan keras dari Rasulullah shallallahu'alayhi wasallam, "Kebanyakan orang munafiq dari kaumku adalah para penghafal al-Qur'an"

Para ahli ilmu dunya, akan ditanya sesuai keahliannya. Para dokter, insinyur, ekonom, para ilmuwan, akan ditanya untuk apa sajakah ilmunya digunakan. Apakah untuk kemanfaatan umat manusia ataukah justru - na'udzubiLLAH - untuk menghancurkan manusia dan makar kepada ALLAH.
Seminimal-minimalnya, setiap manusia akan ditanya ke manakah dahulu keluarganya dibawa. Kepada jalan ALLAH ataukah kepada jalan toghut, jalan syaithan, jalan kesia-sian dunyawi belaka. Sesuai perintah ALLAH subhanahu wa ta'ala di dalam al-Qur'anul kariim, "Kuu anfusakum wa ahlikum naara", jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.

Dan seminimal-minimalnya, setiap manusia akan ditanya, ke manakah dirinya sendiri dibawa. Ni'mat sehat, ni'mat mata, ni'mat tangan, ni'mat kaki, ni'mat jantung yang terus berdetak, ni'mat harta dan makanan minuman, ni'mat udara yang dihirup, untuk apa sajakah semua itu digunakan? Apakah untuk beribadah kepada ALLAH subhanahu wa ta'ala, ataukah untuk kedurhakaan?
Duhai manusia, ingatlah hari di mana tiada penolong selain ALLAH, di mana tiada naungan selain naungan ALLAH, di mana tiada berguna lagi harta, anak, keluarga, bisnis, aset, dan semua atribut duniawi, kecuali iman dan amal shalih.

Lebih baik kita menangis dan mengubah arah hidup kita sekarang, kembali kepada ALLAH subhanahu wa ta'ala. Jangan sampai kita menangis di kubur karena itu sudah terlambat sekali. Jadikanlah hari kita meninggalkan dunya ini, sebagai hari kita tertawa bahagia, walaupun anak istri dan handai taulan kita menangis berduka...