Sunday, May 23, 2010

Sifat Dua Malaikat Kubur Dan Sifat Pertanyaan Mereka

Sifat Dua Malaikat Kubur Dan Sifat Pertanyaan Mereka

Diriwayatkan oleh Ma’mar bin Amr bin Dinar dari Sa’id bin Ibrahim, dari Atha’ bin Yasar, bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada Umar, “Hai Umar, bagaimana nasibmu nanti ketika kamu mati lalu kaummu membuat kuburmu yang tidak seberapa luas. Lalu mereka memandikanmu, mengkafanimu, mengusung mayatmu, dan meletakkan mayatmu di kubur. Setelah menimbuninya dengan tanah mereka pulang meninggalkanmu. Lalu, datang malaikat Munkar dan Nakir yang suaranya menggelegar seperti halilintar, yang sorot matanya seperti kilat menyambar, yang ramburnya panjang sampai menyentuh ke tanah, dan yang tangannya memegang palu yang sangat berat sehingga tidak sanggup di bawa oleh penduduk bumi.” Umar bertanya, “Wahai Rasulullah SAW betapapun perpisahan memang pasti terjadi. Apakah kelak kita juga akan dibangkitkan hidup kembali seperti semula?” Beliau menjawab, “Tentu” Umar berkata, “Kalau begitu, aku akan minta tolong kepada Anda mengatasi mereka.”

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas sebuah hadits tentang pengalaman Isra, ia mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Aku bertanya kepada Jibril, ‘Siapa mereka?’ Jibril menjawab, ‘Malaikat Munkar dan Nakir, mereka akan mendatangi setiap insan ketika ia sudah diletakkan dikuburnya sendirian.’ Aku bertanya, ‘Jibril tolong ceritakan kepadaku sifat kedua malaikat itu.’ Jibril menjawab, ‘Baiklah. Mereka adalah makhluk yang tinggi besar, tampangnya sangat mengerikan, suaranya menggelegar bagaikan halilintar, sorot matanya tajam bagai kilat yang menyambar, taringnya runcing bagai tanduk, dari mulut, tenggorokan, dan telinganya keluar api yang menyala-nyala, rambutnya menyapu tanah, kukunya runcing, dan masing-masing memegang tongkat dari besi yang sangat berat sehingga tidak sanggup digerakkan oleh seluruh makhluk yang ada di muka bumi.

Mereka mendatangi seseorang yang telah diletakkan di dalam kuburnya sendirian. Dengan izin Allah mereka mengembalikan rohnya ke jasadnya. Setelah menyuruhnya duduk di kubur, mereka membentaknya dengan suara sangat keras sehingga mampu meretakkan tulang-tulang rusuknya dan merontakkan semua persendiannya. Setelah pingsan beberapa saat, mereka menyuruhnya untuk duduk kembali. Lalu mulailah mereka berkata kepadanya, ‘Sekarang kamu sudah berada di alam Barzakh. Pikirkanlah keadaanmu, dan kenalilah posisimu.’ Setelah membentaknya yang kedua kali, mereka berkata, ‘Hai fulan, sekarang kamu telah meninggalkan dunia dan akan menuju ketempat kembalimu yang abadi. Jawablah pertanyaan kami, Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Dan siapa nabimu? Jika ia seorang mukmin, Allah akan mengajari hujjahnya sehingga ia bisa menjawab, ‘Tuhanku adalah Allah. Agamaku adalah Islam. Dan nabiku adalah Muhammad.’

Pada saat itu mereka membentaknya dengan suara yang sanggup membuat semua persendiannya rontok dan keringatnya keluar bercucuran. Mereka berkata, ‘Hai fulan, coba kamu pikirkan lagi jawabanmu tadi.’ Karena Allah telah memberinya keteguhan berupa ucapan yang mantap dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, memberinya rasa aman, dan menghilangkan rasa takut sebagai bukti kasih sayang-Nya, maka ia sama sekali tidak merasa gentar kepada dua malaikat tersebut. Dengan tenang ia hadapi mereka dan siap untuk berdebat. Ia berkata, aku tahu kalian sedang mengancam aku supaya aku ragu terhadap Tuhanku. Kalian ingin supaya aku mengambil pelindung selain-Nya. Padahal, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Dialah Tuhanku, Tuhan kalian, dan juga Tuhan segala sesuatu, Nabiku Muhammad dan agamaku Islam.’

Mereka membentaknya dan mengulang lagi pertanyaannya. Tetapi, dengan penuh keyakinan ia menjawab, `Tuhanku adalah Allah Pencipta langit dan bumi. Hanya kepada-Nya ¬lah aku menyembah. Aku tidak mempersekutukan Dia dengan sesuatu pun, dan aku juga tidak akan menjadikan siapa pun selain-Nya sebagai Tuhan. Aku tahu kalian sedang mengujiku supaya aku meragukan Tuhanku dan mempengaruhi aku yang hanya menyembah kepada-Nya. Sungguh Dialah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia.'

Setelah mendengar jawaban tersebut yang diulang sampai tiga kali, kedua malaikat itu pun akhirnya menyerah. Mereka lalu terlihat sangat bersahabat dengannya. Sambil tersenyum mereka berkata kepadanya, ‘Kamu benar. Rupanya Allah telah menyayangimu dan memberimu keteguhan. Bergembiralah dengan surga dan kemuliaan Allah.'

Kemudian kuburnya direnggangkan sehingga menjadi luas sejauh mata memandang, dan dibukakan untuknya sebuah pintu yang menuju ke surga. la pun memasukinya dan merasakan suasana surga yang harum dan indah, sebagai karunia Allah yang belum pernah ia rasakan sama sekali. Melihat hal itu ia yakin sebagai orang yang beruntung. Karenanya ia lalu bersyukur kepada Allah. Kemudian dalam kuburnya malaikat menyediakan sebuah hamparan permadani dari sutera surga, dan memasang dua buah lampu dari cahaya; satu berada di dekat kepalanya dan satu lagi berada di dekat kakinya. Lalu berembus aroma lain. Begitu menciumnya langsung mengantuk dan ingin tidur Malaikat berkata, ‘Tidurlah kamu dengan suka cita seperti pengantin baru, tanpa rasa takut dan rasa sedih.' Selanjutnya di dekat kepalanya muncul amal saleh yang pernah ia lakukan sewaktu di dunia menjelma menjadi sosok yang sangat indah dan beraroma sangat harum. Malaikat berkata, Itulah amalmu dan ucapanmu yang baik. Allah telah mengubahnya menjadi sosok yang sangat indah dan sangat harum untuk menemani kamu yang sendirian di kubur. Bersamanya kamu akan aman dari segala gangguan dan bencana. la tak akan menelantarkan kamu di kuburmu ini, sampai kamu nanti masuk surga berkat rahmat Allah. Tidurlah sebagai orang yang berbahagia. Sungguh beruntung kamu karena mendapatkan tempat kembali yang baik. ' Setelah mengucapkan salam, kedua malaikat itu pun berlalu."

http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content&cat=2&id=13266

No comments: